Minggu, 14 Februari 2010

Kata Pippita tentang Hearblock

Catatan : ehm, iya memang harus saya akui banyak kesalahan-kesalahan penyuntingan di novel ini, dan sudah diperbaiki di cetakan kedua. Maaf yaaa :)

Sumber : http://pipitta.com/2010/02/heartblock-a-novel-by-okke-sepatumerah/comment-page-1/#comment-2561

Suatu hari, pesanan buku saya datang.

itu jempol saya... Yang pertama saya kagumi adalah… kualitas covernya! Enak di jempol :p ga licin kayak cover buku biasanya.

Setelah selesai baca, ternyata ada sejumlah typo di buku ini. Misalnya aja di halaman 65, kenapa tiba-tiba ada Widya yang berseru terima kasih, padahal yang naik ke podium adalah Raras?

Lalu ada lagi di halaman 188. Tertulis bukan halaman sekian. Semestinya buka. Kemudian di halaman 287 ada lagi, jelas-jelas Senja pernah tinggal di rumah itu dengan Genta, tapi yang tertulis malah dengan Tasya.

Bukannya mau jadi polisi typo :p kesalahan ketik sih, bisa aja diabaikan. Tapi menurut saya yang bikin bertanya-tanya adalah halaman 188.

Di situ diceritakan HP Senja bergetar, dan nama yang tertera di layar adalah GENTA. Wah, saya langsung nyureng. Di halaman sebelumnya kan diceritakan saking senewennya gak ditanya nomor telepon, akhirnya Senja nekat menuliskan nomor teleponnya di telapak tangan kanan Genta. Di halaman sebelumnya pun gak diceritakan bahwa Genta memberi nomor teleponnya pada Senja. Jadi… kenapa di HP Senja tiba-tiba sudah tersimpan nomor Genta, sampai-sampai namanya bisa tertera di layar HP???

Eng… ing… eng… misterius gak siiiih… *plak* Saya sampai pengen tanya, bukannya sang editor mestinya super duper teliti sebelum sebuah karya dilaunching? Yah… kelewat aja kali, ya… :)

Eniweeeeeey… ceritanya sih tentang perjuangan Senja Hadiningrat menjadi seorang penulis. Novel pertamanya, Omnibus, menjadi tolak ukur karya tulisnya yang berikut. Sebagai pemenang Festival Penulis Indonesia, Senja seakan dituntut untuk menghasilkan karya yang sekelas dengan Omnibus. Jadi saat tulisannya berubah ngepop, mulai banyak protes bermunculan.

Konflik juga terjadi antara Senja dengan Tasya, kakak sekaligus manajernya. Ketika Senja mengalami writer’s block, ia memutuskan untuk menyepi ke Ubud, di mana ia bertemu dengan Genta Mahendra, sosok tampan yang menjadi muse-nya.

Bukan Okke kalau bikin ending ala Hollywood. Perpisahan Genta dan Senja jadi ending yang pas untuk Heartblock. Tapi kayaknya ada yang nanggung dengan penggambaran hubungannya dengan Ludwina. Kok ujug-ujug ke luar negeri bareng, padahal sebelumnya digambarkan Genta gak cocok dengan Ludwina.

Heartblock juga bertaburan candaan yang “Okke banget” *okke lho, bukan oke.. ;p*. Tapi candaan “Okke banget” ini mungkin hanya bisa dirasakan kalau rutin baca blog atau twitternya. Atau baca semua bukunya. Seperti saya.

Congrats buat Okke atas novel terbarunya ini… so, kapan novel berikutnya? Pasti saya baca, lho. Entah itu beli, atau pinjam.. hehehehehe :p

Senin, 08 Februari 2010

Kata Nita Sellya Tentang Heart Block

YEAH! Setelah menunggu berminggu-minggu, akhirnya dapet juga ini buku, plus tanda tangan penulisnya. Setelah dilarang keras baca bukunya pas Jeng Okke lagi di depan muka, begitu sampai kamar buru-buru bolak balik halaman per halaman.

Saya punya kebiasaan buat setidaknya baca suatu buku sebanyak dua kali. Yang pertama speed reading (buku Okke selesai dalam sejam saja pada episode pertama ini), dan biasanya justru yang ketangkep adalah kesalahan tulisan (Pizza jadi Piza), kejanggalan kejadian (rumah yang pernah ditinggali....., bukannya .....), atau ciri khas penulis itu sendiri ("seru" sebagai pengganti "kata").

Pada bacaan kedua kalinya, baru saya buka halaman demi halaman dengan lebih teliti (terutama karena saya mau ikutan kuis yang berhadiah buku haratisnya ituh heuheuheu).

Di buku kali ini keliatan banget Okke mengalami pendewasaan penulisan, dan cenderung sudah menemukan gaya penulisannya yang tetap. Waktu saya bilang gitu, dia bilang "It's thanks to the first-reader club's critics." Yang mana saya rasa tidak sepenuhnya bener. Orang boleh kritik, tapi yang mengubah dan menggubah tulisan, ya si penulis itu sendiri.Dan sambil baca, tanpa sadar saya menautkan tokoh Senja dengan si pengarang sendiri, karena ada kejadian-kejadian yang mirip dengan pengalaman pribadi Okke.

Tokoh-tokoh yang menarik perhatian saya justru tokoh-tokoh sempalan pelengkap yang menurut Okke, "itu kan minor details." Lah justru Okke menempatkan karakterisasi pada si minor details ini dengan pas. Atau emang saya gampang nyolot aja, jadinya kalo ada karakter nyolot, malah lebih keinget :D


Untuk kisah Senja dan Genta sendiri, saya sih ngerasa geregetnya kurang. Kurang ada penggambaran emosi yang kuat di sana. Rasanya kisah mereka sekedar travel fling aja, dan saat Senja nyari-nyari Genta pun, rasanya kayak ya.. kita ketemu cowok cakep, naksir, trus pas udahan liburannya nyariin. Makanya saya sendiri jadi gak heran waktu denger ada pembaca yang bingung dan nanya, itu akhirannya Genta dan Senja sebenernya gimana. Atau saya curiga, ini sebenernya mau dibikin sekuel ya, Kke? *dikeplak*
Yang pasti Okke keren dalam karakterisasi tokoh. Saya ikut sebel dengan Tasya si manager slash kakak slash mandor. Ikut nyolot sama salah satu komentartor bukunya Senja. Ikut rada naksir sama penggambaran Genta. Dan kurang lebih jadi ikut ngerasain malesnya Senja dikejer-kejer deadline nulis.

Dan naskah ini memang sudah mengalami jauh sekali perubahan dari naskah mentah awalnya *aduuuhhh kenapa gak dibikin si Genta jadi hantu aja sih, Kke?? hahaha*

Buku ini adalah tulisan Okke nomer tiga yang saya sangat-sangat suka. Nomor dua adalah Istoria da Paz. Dan nomor satu adalah... yah yang lain. Tau kan, Kke maksud gue ;)

Proficiat, ma friend! Jangan lupa lain kali ide horor gue dimasukin gitu haha.

Pemenang Kuis Heart Block : Biarkan Cinta Menemukanmu

Yak, ada 27 orang yang telah memasukkan jawaban kuis ‘Heart Block : Biarkan Cinta Menemukanmu’ sampai kemarin, hari Minggu, jam 00.00 WIB . Terima kasih ya.

Dan pemenang telah ditentukan, menggunakan random chooser. (Terima kasih untuk situs ini, sehingga saya memilih random-nya tidak perlu pakai menutup mata sambil menyanyikan lagu ‘Bang bang Tut).

Siapa sajakah, mereka?

Selamat untuk :

PUTRI ADIATY SUCIWULANDHARI

NIKE F NDARU

DAISY.ME

Dan jawaban dari kuisnya adalah :

  1. Puebla
  2. Pak Abram, editor in chief Grahamedia
  3. Turn Your Light Down Low (Bob Marley)
  4. Jerman
  5. Bohemian, abad 19.

Nah, yang menarik bagi saya adalah bayangan dari para peserta kuis ini tentang Senja (sayang saya sebut boleh dijawab, boleh enggak — jadi saja, dari sekian yang mengirimkan kuis tersebut, cuma 10 yang menuliskannya)

Ini dia :

Senja : Luna Maya, Dirinya Sendiri, Saya (haaa!), Dewi ‘Dee’ Lestari, Fanny Fabriana, Wulan Guritno, Maudy Ayunda, Anggun C Sasmi, Drew Barrymore (yang di Never Been Kissed), Ratih Kumala.

Genta : Johnny Depp,Ariel Peterpan, Marcell, Pacar saya (kayak ada yang pernah lihat pacar saya yaa,tolong. haha), Kamga-nya Tangga, Oka Antara, Bob Marley, Ben Joshua, Ario Bayu,Chris Evans

Anyway, selamat buat para pemenang! Oh ya, buat para pemenang, tolong kirim email ke okke77@yahoo.com , untuk memberitahukan alamat pengiriman hadiah.

Related Posts with Thumbnails