Jumat, 11 Juni 2010

Kata Koran-Jakarta.com Tentang #heartblock

Parrrah.. susah amat sih konsisten untuk nyari review-review tentang heartblock ini :D Apalagi kalau udah punya mainan baru.

Anyway, ini dia, apa kata koran-jakarta.com




Judul : Heart Block, Biarkan Cinta Menemukanmu
Penulis : Okke “Sepatumerah”
Penerbit : Gagas Media
Tahun : I, 2010
Tebal : 316 halaman
Harga : Rp 30.000

“People have writer’s block not because they can’t write but because they despair of writing eloquently” (Anna Quindlen) Novel remaja bertema dunia menulis mulai banyak beredar akhir-akhir ini, salah satunya novel berjudul Heart Block, Biarkan Cinta Menemukanmu. Novel ini termasuk dalam genre remaja atau teenlit yang tidak jauh dengan kisah cinta.

Tapi, ada persoalan lain yang lebih menarik di dalamnya yaitu mengenai kebuntuan menulis yang bahasa kerennya writer’s block.

Kebuntuan menulis (writer’s block) adalah satu titik ketika seorang penulis mengalami kemacetan di tengah proses kepenulisannya. Hilang kemampuan untuk memulai atau meneruskan tulisan ini dikarenakan kurangnya inspirasi atau kreativitas. Fenomena writer’s block ini serupa dengan seorang pejalan yang terjebak di tengah belukar.

Belukar itu bisa merupakan rumpun yang belum terjamah, bisa pula merupakan belantara jalan raya yang tanpa petunjuk.

Satusatunya penyelesaian jika terjebak di dalam belukar semacam itu hanyalah dengan memahami mengapa kita bisa masuk ke sana dan bagaimana kita membebaskan diri dari sana.

Senja merupakan tokoh utama novel Heart Block ini. Sejak memenangi Festival Penulis Indonesia 2008 kehidupan Senja berubah total.

Ia menjadi penulis sukses dengan jadwal publisitas yang padat, banjir tawaran menulis, dan tentu saja ketenaran.

Di tengah kesibukannya di dunia kepenulisan tersebut, chief dari rumah produksi Graha Media mengajak Senja bergabung dalam program 40 Days Project, yaitu menantang para calon-calon penulis remaja dan dewasa muda untuk menulis novel.

Senja akan mendapatkan satu space di website Graha Media yang fungsinya mencatat seluruh progress penulisan novelnya selama empat puluh hari.

Senja pun menyanggupi dan kini dia akan memulai dengan membuka website 40 Days Project. Sebuah blog yang dibuat khusus untuknya.

Namun, ketakutan tiba-tiba muncul bahkan sebelum ia mulai menulis. Senja khawatir jika merekamereka yang mengikuti blog tersebut menolak untuk ikut proyek tersebut gara-gara melihat dutanya kepayahan dalam memulai proyek ini.

Lalu, bagaimana Senja keluar dari benturan dinding penulisan itu? Apakah ia akan “kabur” dari tekanan penerbit dan sang manajer? Mampukah ia menyelesaikan proyek istimewa tersebut? Inilah novel menarik dari Okke “Sepatu Merah” yang ditulis dengan mengalir dan ringan. Begitu menariknya mungkin bisa dibaca singkat.

Novel ini bertema unik dan ceritanya pun seperti menceritakan memoriabel si penulis, bagai membayangkan sosok Senja adalah Okke sendiri.

Satu hal yang kurang nyaman dalam membaca Heart Block ini adalah tentang kehidupan metropolitan remaja Jakarta yang menjadi bagian dari kisah tokoh-tokohnya. Bukan sebuah pelajaran baik bagi penulis pemula jika harus merokok bila dilanda stres. Namun, selebihnya novel ini menghibur.

Pembaca bisa sedikit mengetahui bagaimana dunia penulisan yang selalu tampak nyaman. Atau juga menemukan dunia lukisan yang memang membawa aura keindahan. Dan sekali lagi, soal cinta tetap menjadi bumbu bagi kisah remaja. Kisah antara penulis dan pelukis.

Peresensi adalah Yulia Savitri, alumnus sastra Arab Unpad, aktif di komunitas kepenulisan Forum Lingkar Pena Ciputat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails